Ini tentang perkenalan seorang pria berpakaian lusuh didepan kampus saya, pria itu tampil apa adanya, berpakaian cokelat tanpa memakai alas kaki *sepertinya dia buruh
setelah berakhirnya kuliah di sore hari, kami para mahasiswi sedang asyik-asyiknya bergalau ria di depan kampus, tiba-tiba dari jarak beberapa meter pria itu dengan senyum ramah mendatangi kami, mungkin dia ingin menanyakan sesuatu.
sesampainya di depan kami, karena kesopanannya, dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.
demikian sepenggal perkenalan yang dilontarkan pria itu.
kami diam beberapa detik,
...................hening....................
lalu mulai melangkahkan kaki mencari tempat yang lebih aman.
ya, pria itu agak tidak waras, alias.. orang gila, yang mungkin udah go international, karena bahasa pengantar yang dia gunakan sudah melebihi intensive conversation class.
perlahan-lahan kami menjauh keluar dari daerah kampus, slow down but sure. Sampai akhirnya mulai mempercepat langkah, setelah agak menjauh, sontak kami semua melepaskan tawa.
tapi dari samping kampus kami masih melihat-lihat TKP (tempat kejadian perkara) dan sang bugil (bule gila)
ternyata dia masih merindukan kami, kami saling berpandangan jarak jauh, dan dia mulai melangkah sedikit cepat, dan hilang dari pandangan kami.
kami pun langsung berubah menjadi atlit lari, tapi disini bedanya kami lari sambil tertawa terbahak-bahak, jadi kesannya seperti menyerap angin.
bayangin aja, tertawa terbahak-bahak sambil lari menghindari orang gila? udah kayak membuang energi 400 kalori.
belum lagi salah 1 dari teman kami ada yang lagi 'naik betis', mungkin kalau si 'no name' agresif terjadilah percakapan berbahasa Inggris yang singkat, tajam dan tidak jelas.
sampai sekarang kalau ingat itu rasanya mau guling-guling aja.
0 comments:
Post a Comment